Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

Game Kokology 4: "Hanyut dalam Angin Sepoi-sepoi"

Bayangkan Anda sedang berada di luar rumah siang hari di masa kecil, meniup gelembung di tengah padang. Dari adegan di bawah ini, mana adegan terbaik dari yang Anda bayangkan? Gelembung yang Anda tiup melayang ke angkasa Anda meniup ratusan gelembung kecil dengan peniup plastik Anda sedang berkonsentrasi meniup satu gelembung besar Gelembung yang Anda buat tertiup angin sepoi-sepoi *Cara main game Kokology ini mudah, peraturannya simple : Katakan hal pertama yang muncul di kepala kamu. Jujurlah dengan diri sendiri. Jangan berusaha mengira-ngira jawaban. Tetaplah berpikiran terbuka. Nah, sudah pilih jawaban? silakan cek arti dari pilihan kamu :) -----------------------------------------------------------------------** Penjelasan Game Kokology 4 “Hanyut dalam Angin Sepoi-sepoi” Kilauan gelembung yang Anda tiup dalam imajinasi adalah lambang dari harapan dan impian. Gelembung yang Anda tiup melayang ke angkasa Anda melihat impian sebagai hal yang sukar dipahami dan tidak dapat dicapai, te...

Game Kokology 3: "Anda Menjadi Hakim"

Bayangkan!  Udaah bayangin aja :D Jika Anda seorang aktor yang berperan dalam drama pengadilan, karakter mana yang dibayangkan sebagai diri Anda? 1. Pengacara. 2. Detektif 3. Tersangka 4. Saksi Penjelasaannya ada di bawah ini.  -----------------------------------------------------------------------** Dalam istilah psikologi, aktor diasosiasikan dengan jiwa sosial, wajah yang Anda gunakan untuk berurusan dengan dunia luar. Membayangkan diri Anda sebagai aktor memberikan kebebasan untuk memainkan peran sebagai diri sendiri.  1. Pengacara Secara normal Anda tetap tenang di bawah tekanan. Anda jarang membiarkan orang lain melihat Anda berkeringat. Tapi Anda juga memiliki wajah lain yang muncul hanya saat ada tekanan yang paling kuat. Kombinasi ketenangan dan gairah yang berapi-api membuat Anda mampu melewati situasi yang paling berat sekalipun.  2. Detektif Anda tidak terpengaruh dengan kekacauan dan kebingungan dan selalu dapat menguasai diri saat orang lain tidak. Oran...

Pengalaman Ikut Kampus Fiksi DivaPress (Part 3)

Kegiatan Kampus Fiksi tanggal 31 Januari 2016 diawali dengan sesi pemberian materi tentang Keredaksian oleh Mbak Munnal. Selama ini saya hanya mendengar suaranya via telepon, dan teleponnya pun buat tanya nasib naskah saya yang masih antre untuk diterbitkan di DivaPress. Ya Tuhan, jatuhkanlah nasib sebagaimana takdir novelku.  (-̩̩̩-̩̩̩_-̩̩̩-̩̩̩) Mbak Munnal, Sekretaris DivaPress Di sesi ini, Mbak Munnal dengan suaranya yang selembut tofu menjelaskan tata cara pengiriman naskah ke DivaPress. Semua informasi ini bisa diakses di blogdivapress.com  Sesi kedua, diisi dengan materi Marketing oleh Mas Aconk.  Mas Aconk di sesi 'Marketing' Beliau menceritakan proses panjang dari pendistribusian buku yang sudah jadi dan siap edar. Ternyata, tidak semudah yang dibayangkan! Buku-buku yang terpajang anggun di rak-rak Gramedia sana, punya kisahnya masing-masing sampai mereka berhasil duduk manis di sana. Mau tau kisahnya kayak gimana? Ikut Kampus Fiksi makanya, nanti dijelasin sejel...

Pengalaman Ikut Kampus Fiksi DivaPress (Part 2)

Demi menjalankan prinsip, ‘Mandilah sebelum orang lain mandi’ saya bangun pukul 04.00 WIB pada 30 Januari 2016. Cuma bangun, matikan alarm, terus tidur lagi. Sungkan juga sepagi itu sudah mandi, kelihatan banget kalau saya ngincer urutan pertama mandi. Jika Choi Taek dalam Reply 1988 berkata bahwa salah satu bagian terbaik dalam hidupnya setelah berpacaran dengan Deok Sun adalah berhenti minum obat tidur. Maka bagian terbaik dalam hidup saya saat mengikuti Kampus Fiksi adalah perbaikan gizi. Dalam sehari, kami diberi makan 3 kali sehari. Sarapan pagi, makan siang dan makan malam. Tak lupa dengan snack , kopi, gula, teh, Indomie, telur, yang selalu tersedia. Enak betul, bukan? *sungkem sama Pak Edi* Adalah hal yang mengagumkan bagi saya begitu sadar saat jarum menunjukkan pukul 7 pagi dan semua teman KF15 sudah selesai mandi. Hal ini mematahkan pikiran negatif saya bahwa angkatan saya akan membuat antrean panjang di depan kamar mandi menjelang waktu makan pagi. Congrats Gengs! Sesi per...

Pengalaman Ikut Kampus Fiksi DivaPress #KF15 (Part 1)

Sebenarnya saat saya menulis catatan ini, saya sedang dipelototi skripsi yang teronggok di sudut tempat tidur. Tatapannya sinis, dan penuh kekesalan karena merasa tersaingi catatan ini. Tapi apa daya, rasanya kurang syah kalau dalam blog ini tidak ada postingan tentang Kampus Fiksi (KF). Ditambah lagi dengan teman-teman KF yang satu demi satu sudah memposting pengalamannya selama kegiatan ini bikin saya makin terpacu untuk mendahuluan catatan ini di atas skripsi yang ngambek. Well. Apa itu Kampus Fiksi? Oke, silakan buka google.com dan masukkan  keyword  ‘Kampus Fiksi’ di kolom pencarian. Dan dalam hitungan detik,  ini kalau internetmu lancar ya , artikel tentang Kampus Fiksi akan berjubelan di layar. Lalu cobalah baca satu, dua atau bahkan 3 postingan berlabel ‘pengalaman’ yang menurutmu menarik. Eh serius, saya pakai cara ini untuk kulik-kulik soal Kampus Fiksi. .__.v Pertama kali saya tahu tentang Kampus Fiksi dari ketidaksengajaan saya membaca postingan fanpag...